Takbiran 2013

Pukul 18:15 WIB saya dan @MicheleJess berangkat dari Apartment, dengan rencana ke sebuah tempat dengan nama You Only Live Once (YOLO). Waktu sebelum jalan sih, memang kami tidak tahu posisi YOLO tersebut. Dengan menggunakan aplikasi WAZE, kami meluncur ke Kemang.

Tidak dikira, aplikasi WAZE ini menyesatkan (lagi). Dulu sewaktu di Bandung, kami juga pernah disesatkan oleh aplikasi tersebut. Hahahhaha. Rupanya itu bukan alamat YOLO yang seharusnya, setelah tanya ke Satpam, satpam menunjukkan alamat yang seharusnya di daerah Kemang Selatan, menurut satpam tersebut. Angin sudah kencang, mendungnya gelap sekali. Saya ngomong ke @MicheleJess “Wahh, akan hujan lebat nih, air akan dituang dari langit”.

Kami menuju Kemang Selatan mencari YOLO, namun rupanya hujan turun sedemikian lebatnya, saya memperlambat mobil untuk perlahan mencari cafe tersebut. Setelah hampir mentok jalan Kemang Raya, rupanya tidak ketemu juga. Saya memutuskan untuk mencari tempat makan lain, keputusan pertama yang saya usulkan ke @MicheleJess adalah Rumah Pasta. Setelah masuk ke parkiran Rumah Pasta, saya berusaha mencari tempat parkir, namun full. Akhirnya kami keluar dari Rumah Pasta, dan memutuskan mencari tempat makan lain ke Kemang. Hujan turun sedemikan derasnya, jarang pandang tidak lebih dari 5 meter.

Kami menuju ke kemang lagi, dan memutuskan jalan menerobos hujan lagi. Tanpa diduga, ada genangan di jalan Kemang Raya, dan kira2 kecepatan 406 kami sekitar 40 km/jam menerobos genangan tersebut. Malang tidak bisa ditolak, mesin 406 mati total, cuma nyala Dashboard, saya coba gas penuh mobil, namun tidak ada respon. Jantung berdegup kencang. Panik melanda.

Saya kembali coba starter si 406, namun tidak ada respon sama sekali, benar-benar tidak ada respon. Dalam kepanikan, saya coba telepon ke montir Peugeot langganan, namun tidak nyambung. @MicheleJess menyarankan menelepon montir lain, saya coba lagi. Montir itu adalah salah satu montir Fajar Motor, mendapatkan saran untuk memindahkan ke tempat yang tidak ada genangan. Saya buka jaket dan buka sandal, kemudian keluar dari mobil dan minta @MicheleJess memegang stir. Rupanya genangan itu tingginya sudah hampir selutut saya, agak berat mendorong mobil dengan kondisi tersebut. Ditambah lagi posisi genangan tersebut dibawah tanjakan, menambah beban untuk mendorong mobil. Dengan terus berusaha, akhirnya mobil bergerak juga dan sudah diamankan ke tempat yang kering.

Saya coba telepon kembali montir tersebut, dia menyarankan untuk mengecek semua elektrik. Saya sempat bertanya berkali-kali, yakin karena elektrik langsung bermasalah, karena lampu dashboard nyala seperti biasa, montir tersebut yakin. Saya tanyakan lagi, ini mobil boleh di-starter, dia menjawab dengan yakin bahwa itu boleh. Saya ragu.

Akhirnya saya memutuskan untuk menelepon bos dari montir tersebut, Pak Wahyudi bos dari Fajar Motor. Beliau dengan yakin itu “WaterHammer”, dan beliau bilang jangan coba-coba starter mobil tersebut. Piston akan bengkok apabila ada air masuk ke tangki pembakaran. Saya panik, saya sebelumnya sudah melakukan percobaan starter beberapa kali. Saya masih tidak yakin, saya mencoba menelepon Pak Edi, bos Bengkel langganan saya Peugeot Otoklinik.

Akhirnya, saya berhasil menelepon Pak Edi. Kesimpulan pertama dari Pak Edi juga sama dengan Pak Wahyudi, itu kemungkinan besar WaterHammer dan saya tidak boleh melakukan starter mobil tersebut. Beliau menyarankan untuk membawa mobil saya ke bengkel Otoklinik. Saya sempat menelepon teman saya, WaterHammer itu apa sih, dan MAHAL Ga? Teman saya pertama menenangkan saya dan saya menyimpulkan WaterHammer itu MAHAL. Hahahahhahaa. Kemudian, saya dan @MicheleJess mencoba untuk menelepon mobil derek gendong, beberapa menawarkan dengan harga yang gila-gilaan karena itu adalah malam takbiran. Akhirnya saya deal ke salah satu Derek Gendong dengan harga 500rb “hanya” untuk mengantarkan mobil saya dari Kemang ke Pasar Minggu, yang berjarak kira-kira hanya 10 KM. Saya dan @MicheleJess naik di 406 di atas sebuah Derek Gendong, benar-benar mirip dengan video klip Gabrielle Aplin – Please Don’t Say You Love Me. (Video Youtube dibawah ya). 

Saya dan @MicheleJess menghibur diri dan ketawa-tawa saja di atas Derek Gendong tersebut. Kapan lagi naik Derek Gendong, di malam takbiran lagi. Sepanjang jalan gema takbir membahana, dan kami menikmati semilir angin dari atas 406.

Akhirnya mobil bisa diantar ke bengkel Otoklinik, dan dititipkan di sana. Saya janji ke Mas Rusli (salah satu montir Otoklinik) untuk melakukan pengecekan mobil tersebut. Mas Rusli baru bisa hari Jumat, yaitu hari ini tanggal 9 Agustus 2013. Pasrah dan deg-degan luar biasa. Di twitter saya berkicau “Dulu si Singa di-opname gara2 kepanasan, malem ini dia masuk ke bengkel lagi gara2 kedinginan. Adohhh!!! GWS ya 406.” Memang sebelumnya si 406 pernah terkenal Overhaul alias kepanasan, sekarang dia sakit waktu kedinginan.

Saya menuju Gambir dengan memakai 2 jaket yang saya double karena baju saya basah, dan dengan celana panjang yang basah kuyup. Hahahahaha. Mau gmana lagi?

Belum lengkap malam tersebut, saya dan @MicheleJess harus menjemput mami-nya @MicheleJess di Gambir. Kami langsung meluncur ke Gambir dengan taxi. Sampai ke Gambir kira-kira pukul 21:20 WIB, kami langsung menuju Sbux untuk makan malam karena tidak ada resto lain yang buka. Dengan menyantap Frappucino Vanilla + Signature Chocolate + 2 expresso brownies, kami menikmati makan malam tersebut.

Mami tiba di Gambir kira-kira pukul 22:25 WIB, dan saya mencari taxi di gambir. Ada beberapa taxi comotan di Gambir yang menawarkan dengan harga yang luar biasa mahal. Kami tidak jadi menggunakan taxi tersebut, dan berjalan ke jalan raya untuk menyetop taxi. Rupanya tidak ada taxi yang lewat kira-kira 15 menit. Saya berusaha menelepon beberapa call center taxi, namun tidak ada yang bisa menjemput kami di Gambir karena overload-nya malam itu. Saya menyeberang ke seberang karena melihat ada taxi yang berhenti, namun taxi tersebut sedang istirahat.

Saya akhirnya mengajak @MicheleJess dan mami untuk menyeberang ke sebelah, karena saya melihat kemungkinan lebih besar untuk mendapatkan taxi di sana. Kira-kira 30 menit kami menunggu, tidak ada taxi yang lewat. Gerimis tiba, dan ada 1 taxi datang, namun itu bukan rejeki kami, karena dia berhenti di pelanggan di samping kami. 5 menit kemudian, taxi express muncul dan akhirnya berhenti juga untuk menjemput kami. Akhirnya….. Kami langsung meluncur balik ke Apartment.

Dalam menerobos kemacetan, saya melihat sorot mata sendu dari supir tersebut. Tergerak hati untuk ngobrol dengan supir tersebut. Pertanyaan pertama saya adalah “Kok Bapak masih narik malam ini? Kok ga takbiran atau kumpul dengan keluarga”. Beliau menjawab “Saya lagi terkena musibah besar Pak”.

Setelah ngobrol panjang lebar, rupa Beliau mobil avanza-nya abis dicuri. Mobil tersebut dipasang GPS ma dia, dan terdetect sudah di Lampung dan ketahuan bahwa penadah mobil tersebut adalah Brimop. Beliau sudah foto-foto mobil tersebut di Lampung untuk memberikan bukti. Bukti tersebut dibawa ke Polres Tambun Jakarta Utara, namun malah diperas balik oleh oknum polisi di sana. Tidak patah arang, beliau melapor ke provos malah mendapatkan ancaman balik, kata-kata beliau saking kesalnya ke aparat kepolisian “Aparat Keparat”.

Rupanya supir taxi tersebut, sebelumnya juga pernah tertipu 300 juta, dan sekarang kehilangan sebuah mobil. Sungguh berat nian cobaan untuk Beliau. Pasti pada bingung, kok ini supir taxi duitnya banyak sekali, rupanya dia nyupir taxi untuk mencoba mendapatkan uang untuk hidup karena mobil avanza hilang hilang sumber pendapatan dia untuk membawa Benang dari Bandung ke Jakarta. Dia dan istri buka usaha Benang di jakarta. Dia punya 3 anak, 1 anaknya kerja di Korea, 1 lagi kerja di Taiwan, dan satu lagi masih kuliah. Hebat lhooo. Kata-kata saya terakhir ke Beliau adalah “Sabar ya Pak, ini cobaan pasti bisa Bapak lewati”, yang mana kata-kata itu buat saya juga sih.

Dan akhirnya pagi ini, hari Jumat yang ditunggu-tunggu datang juga. Saya menuju ke Bengkel, dari Apartment ke Pasar Minggu. Saya diantar @MicheleJess ke halte busway, kemudian turun di Pondok Indah, menyambung patas kembali turun di Antam, dan lanjut dengan berjalan kaki kira-kira 1 KM. Montir belum datang, dan saya sarapan dulu di Rumah Makan Padang di sana.

Setelah pengecekan mendalam, rupanya air sudah masuk ke ruang pembakaran, Mas Rusli juga sudah panik. Beliau melakukan pengecekan pada Piston, setelah mengecekan kira-kira 15 menit, rupanya piston tidak masalah. Dia juga bingung kenapa bisa tidak ada masalah. Dari pengalaman-pengalaman sebelumnya apabila kasus seperti ini pasti piston bengkok ataupun board mesin patah. Saya BBM @MicheleJess, ini pasti bantuan YANG DIATAS. Semua sudah diatur.

Akhir kata, mobil ini tidak ada rusak yang berarti. Saya harus ganti filter udara seharga 125rb dan 2 busi @20rb dan saya bisa kembali nyetir mobil untuk pulang ke Apartment.

Takbiran 2013 yang berbeda. Takbiran 2013 yang memberikan cobaan. Semua adalah skenario Tuhan, untuk mempererat hubungan saya dengan @MicheleJess. Dan saya tidak akan melakukan kebodohan lagi menerobos genangan lagi, ga akan pernah….