Senin siang, jam 2, tanggal 27 April 2020. Masih Remote Working or Work From Home karena masih karantina wilayah gara-gara COVID-19. Gas untuk masak habis, jadi Jess pesan via Whatsapp ke toko yang jual gas. Jess udah bilang, anterinnya abis hujan reda aja, karena ga buru2. Tebak, dia datang, hujan2an

Sehat dan bahagia selalu, merupakan kata-kata lanjutan apabila saya happy birthday ke teman-teman dan sahabat saya, dari dulu. Sehat, itu hal yang terpenting menurut saya. Bahagia, itu parameter nya bisa berbeda setiap orang. Kebahagian itu unik.

Gw benci banget sih dengan kata "Milenial". Banyak hal-hal yang terlalu berlebihan dari penyampaian grouping "Millennial" ini, misalnya : Memahami Generasi Millennial Dalam Dunia Kerja Cafe untuk para Millennial Tempat yang instagramable untuk para Millennial Makanan yang cocok untuk para Millennial Seminar untuk para HRD perusahaan untuk

Gw ditanya Jess hari ini, tanggal 26 Maret 2020, sebuah pertanyaan yang menurut gw sangat susah dijawab. Jadi Mama saya kirim makanan, ayam masak kecap. Jess juga kebetulan masak makanan yang sama hari ini. Pas siang, makanan kiriman Mama sampai rumah. Gw makan siang, dengan lahapnya. Habis makan, Jess nanya

Gw lagi main game di HP namanya Archero, game simple tentang nembak-nembakin monster, seperti ini game-nya. Si Em datang, duduk sebelah gw. Melihat sebentar. Kemudian dia mulai nanya-nanya. Em : "Daddy main game apa?" Gw : "Main game tembak-tembak monster" Em : "Daddy lagi di mana itu di

Jess abis beli kopi susu, di sebuah coffee shop dan ngomong gini. Jess : "Kok beda ya rasanya kopinya, gara-gara susunya low fat, jadi ga enak" Gw : "Makanya kamu jangan diet lagi, ntar ga enak lagi" --

Gw dan Jess, kalau dengan angka, mungkin berbeda 150 derajat (ga mau terlalu frontal bilang 180 derajat bedanya). Kalau dibuatkan checklist kecocokan, menjadi teman aja ga akan banyak yang cocok, banyak yang bertentangan. Apalagi menjadi suami istri, dari 100 checklists, mungkin cuma 10 aja yang sama. Dan bingung, kenapa bisa

Hari ini, salah satu hari yang menarik. Pagi sampai sore, ada beberapa meeting yang seru-seru juga. Gw ada emosi, gw ada stress, gw ada seneng, dan gw ada super seneng. Lengkap hari ini. Pas sampai kantor, sudah sore. Agenda utama gw waktu sampai kantor sore adalah ngobrol dengan teman-teman yang

Gw mau sharing ke pembaca setia blog gw ini, yang setelah gw cek Google Analytics jumlahnya rata-rata 2 sampai 3 orang per bulan, perkembangan traffic yang bagus yang patut gw syukuri. Sedikit background informasi terkait kualitas kuliah dan otak gw waktu kuliah dulu ya. Gw ini jurusan IT di Binus

Dipagi hari, bermacet ria di toll Jakarta. Gw mikir, mungkin, hidup itu seperti nyetir mobil. * Waktu pagi hari, mobil sebaiknya ga jalan langsung. Katanya harus dipanasin dulu. Atau, kita pagi-pagi nyantai sebentar baik x ya, jangan langsung kerja. Ngopi dan telur ayam kampung 3/4 matang mungkin bagus untuk mikir

Gw sekarang lagi duduk di meja, yang gw beli kemarin. Meja yang harus dirakit dulu, yang mana itu kelemahan utama gw. Gw ga bisa merakit meja/kursi/lemari/dll. Meja ini baru kelar 3 jam lebih, itupun ga perfect (gw harus beli lem kayu karena ada bagian yang salah pasang)

Istri gw itu kayak jalanan Kadang lurus Kadang berliku Kadang lancar Kadang macet Kadang beraspal Kadang jalan tanah Kadang nyasar Kadang oke Satu yang membuat menarik Gw enjoy bareng dia.

Gw dulu berkarir di 2 tempat atau perusahaan, 4 tahun di perusahaan multifinance dan 3 tahun lebih di bank. Gw itu benar-benar ga suka dengan kata-kata "bola" dan "Tai Chi". Begini implementasinya biasanya. "Lempar ya bola panas ini ke team sebelah" "Kita Tai

Satu hari dalam minggu ini, gw ikut meeting bareng team gw untuk ke salah satu client/customer untuk doing technical assessment serta finalize requirements. Gw di sana hanya ikut-ikutan aja sih, yang nge-lead meeting team gw, si project manager di project itu, Filbert. Bareng dia, ada Bu Della - Business

Baru 6 tahun menikah dan Baru 11 tahun pacaran. Mulai bertemu dan berhubungan di sebuah kost-kostan. Sekarang punya beberapa kesibukan untuk mengisi waktu luang. Punya 3 anak. 1 berbulu lebat dan suka cemburuan dan iseng 1 anak cewe melankolis dramatis berhati lembut dan baik 1 anak cewe yang ceria dan

Gw dari kelas 4 SD sampai 3 SMA, selalu masuk 2 besar ranking di kelas, sebagian besar ranking 1. Ranking 2 itu itu kayak kegagalan bagi gw, ranking 3 itu hina. Kalaupun gw ranking 2 atau ranking 3 itu, penyebabnya kalau ga karena pacaran atau ada orang jenius yang bisa

Darwin : Gmana coba Indonesia ini mau bersatu, kuburan aja itu dipisah-pisah sesuai agama, muslim di mana, katholik kristen di mana, budha - Konghuchu di mana, Hindu di mana. Jess : Ribet bersih-bersih kalau digabung, kan tiap2 agama beda-beda waktu ziarahnya. Kasian tukang bersih-bersihnya. Darwin : ...

Saat ini dikobarkan, kita ini harus bertoleransi sesama satu bangsa, Bangsa Indonesia, untuk menghadapi persaingan global serta Trade War. Seharusnya kita itu bisa lebih luas lagi bertoleransi, jangan setengah-setengah. Kita harus bertoleransi sesama MANUSIA, untuk menghadapi persaingan antar galaxy. Ga lama lagi Mereka sudah dekat atau malah mereka sudah ada.

Suatu ketika, gw pengen bener matiin mark centang biru di Whatsapp. Gw tinggal nyetir 40 menit, new notif chat personal (bukan group) udah 50an aja. Kalau ditambah group kerjaan bisa 100an. Kalau ditambah group keluarga bisa 200an. Kalau group ga jelas, misalnya group tentang diskusi bumi itu datar atau bulat,

Kecelakaan terbesar kedua dalam hidup gw itu adalah kenapa gw bisa kuliah jurusan IT. Oke, bayangkan. Dulu tinggal di kampung, listrik aja hidupnya kayak puasa sunnah, Senin-Kamis doang nyalanya. Waktu SMP, pelajaran yang paling high-tech itu MENGETIK, yes mengetik, di mesin ketik, yang ujiannya mengetik dengan tutup mata dan harus

Bahasa Indonesia dari respect (mungkin) adalah menghormati. Yang gw ketahui dulu itu kita harus menghormati orang tua, guru, orang yang lebih tua dari kita, atau lingkup yang lebih lebar (sekaligus membingungkan) itu kita harus menghormati orang lain. Itu yang dulu saya diajarin di sekolah. Implementasi memberi respect itu ga terlalu

Bicara espekasi, ga ada yang mudah. Tiap orang punya espektasi berbeda, yang bikin makin rumit itu ada juga yang tidak bisa mengungkapkan espektasinya, atau bahkan tidak sesuai apa yang dimaksud. Jadinya malah miss communication dan pusing semua. Biar lebih teknis, gw coba cerita pengalaman dulu waktu di perusahaan sebelumnya, di

Jess : Kenapa banyakan hantu cewe itu rambut panjang lurus ? Emang ada catokan di dunia sana ? Gw : Hantu itu ada visualisasi, energi yang ada dan berbenturan dengan energi manusia, dan apabila ada bentuk ya bentuk yang "biasa". Maksudnya, itu film-film setan hantu cewe ya rambutnya lurus. Coba kalau film

Jess : Kenapa sih kamu dengan hari valentine ? Gw : Kenapa ? Jess : Ga pernah merayakan atau apa gitu, romantis-romantis atau apalah Gw : Aku ga ada masalah dengan itu tanggal 14, yang jadi masalah itu semua kok duit semua, kapitalis, driven dari industry, cokelat, pink2, kue, paket liburan, or apapun. Kayak halloween atau